AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
Kata Pengantar
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Alqur’an Sebagai Sumber Hukum Islam” ini
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kami ucapkan terima kasih juga kepada dosen mata kuliah
PAI yaitu Mindaudah, S.Ag yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami sadar bahwa tulisan ini jauh dari kata yang
sempurna. Untuk itu kami selalu membuka diri akan kritik dan saran yang membangun
bagi para pembaca untuk melengkapi makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya
dan dapat sedikit menambah pengetahuan
untuk kita semua.
Jombang, 15 Oktober 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi umat islam, percaya akan adanya kitab-kitab Allah
SWT, merupakan salah satu dari ajaran-ajaran dasar islam. Orang islam yang
tidak percaya adanya kitab-kitab Allah SWT, tidaklah disebut mukmin. Dalam
alqur’an disebutkan ada empat macam kitab Allah SWT yang telah di wahyukan
kepada para rosul. Alqur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi
Muhammad Saw. Mencintai nabi Muhammad Saw berarti mencintai alqu’an. Mencintai
alqur’an berarti mencintai Allah SWT.
Alqur’an merupakan sumber hukum yang utama dan pertama
atau dapat dikatakan sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam islam.
Sumber pokok ajaran islam yang di dalamnya mengatur hukum-hukum yang berkaitan
dengan kehidupa manusia, baik hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah
(hablum minallah) maupun mengatur hubungan manusia dengan manusia (hablum
minannas). Hukum-hukum yang ada di dunia, tidak boleh bertentangan dengan
alqur’an. Semua aturan itu harus berprinsip pada ajaran Allah SWT. Oleh karena
itu dalam makalah ini yang dibahas adalah sejarah Al Quran, isi pokok ajaran Al
Quran, fungsi Al Quran,dan tujuan pokok Al Quran.
BAB II
PEMBAHASAN
AL QUR’AN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM
A. Pengertian Alqur’an
Etimologi
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal
dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca
berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari
kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat
juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18
Surah
Al-Qiyamah yang artinya:
“Sesungguhnya
mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada
lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah
membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.
Terminologi
Sebuah cover dari mushaf Al-Qur'an
Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:
"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"
Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana
dipercayai Muslim,
firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak
dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa
AS atau Kitab
Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS.
Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits
Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.
B. Nama-Nama
Al-Qur’an
Adapun nama –nama al Qur’an yaitu :
1. Al
kitab (kitabullah),yang merupakan sinonim dari kata Al Qur’an artinya,kitab
suci sebagai petunjuk bagi oranh yang bertakwa.nama ini diterangkan dalam
Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 2.
2. Az-zikr,artinya
peringatan,nam ini di terangkan dalam Al-Qur’an surat al-hijr ayat 9.
3. Al-
furqan, artinya pembeda,nama ini diterangkan dalam surat al Furqan ayat 1.
4. As-suhuf
berate lembaran-lembaran,seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-
bayinah ayat 2
C. Struktur dan pembagian Al-Qur'an
Surat,
ayat dan ruku'
Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal
dengan nama surah
(surat). Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang
dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki
3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘AÈ™r. Surat-surat
yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku' yang membahas
tema atau topik tertentu.
Makkiyah dan Madaniyah
Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap
surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat
Mekkah) dan Madaniyah
(surat Madinah).
Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di
mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah
digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.
Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya
pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya
ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya
panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian
berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat
Madaniyah yang turun di Mekkah.[rujukan?]
Juz dan manzil
Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga
terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz.
Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur'an
dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an
menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu).
Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek
bahasan tertentu.
Menurut ukuran surat
Kemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat
yang ada di dalam Al-Qur’an terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
- As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
- Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan sebagainya
- Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan sebagainya
- Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan sebagainya
D. Proses
turunnya Al-Qur’an
Ada 3 pendapat
yang berkenaan dengan proses turunnya Al-Qur’an :
1. Al-Qur’an
diturunnkan sekaligus
Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus pada malam lailatul qadar kemudiaan diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw.
Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus pada malam lailatul qadar kemudiaan diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw.
2. Al-Qur’an
di turunkan secara berangsur-angsur.
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur pada setiap malam lailatul qadar.
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur pada setiap malam lailatul qadar.
3.
Al-Qur’an diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul
izzah. AL-Qur’an diturunkan pertama kali pada malam lailatul qadar sekaligus
dari Lauhul Mahfuz ke Baitul izzah,kemudian b aru diturunkan sedikit demi
sedikit kepada Nabi Muhammad saw.
E. HIKMAH
DITURUNKANNYA AL-QUR’AN SECARA BERANGSUR-ANGSUR
1. Untuk
menguatkan hati Nabi Shallahu ‘Alaihi wa Sallam . Firman-Nya:“Orang-orang kafir
berkata, kenapa Qur’an tidak turun kepadanya sekali turun saja? Begitulah,
supaya kami kuatkan hatimu dengannya dan kami membacanya secara tartil (teratur
dan benar).” (Al-Furqaan: 32)
2. Untuk
menantang orang-orang kafir yang mengingkari Qur’an karena menurut mereka aneh
kalau kitab suci diturunkan secara berangsur-angsur. Dengan begitu Allah
menantang mereka untuk membuat satu surat saja yang (tak perlu melebihi)
sebanding dengannya. Dan ternyata mereka tidak sanggup membuat satu surat saja
yang seperti Qur’an, apalagi membuat langsung satu kitab.
3. Supaya
mudah dihapal dan dipahami.
4. Supaya
orang-orang mukmin antusias dalam menerima Qur’an dan giat mengamalkannya.
5.
Mengiringi kejadian-kejadian di masyarakat dan
bertahap dalam menetapkan suatu hukum
F. Sejarah
turunnya Al-Qur’an
Allah
SWT menurunkan Al-Qur’an dengan perantaraan malaikat jibril sebagai pengentar
wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17
ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia / berumur 41 tahun yaitu surat al alaq
ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir alqu’an turun yakni pada tanggal 9
zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah almaidah ayat 3.Alquran turun tidak
secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat, langsung satu
surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan
dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun
sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta
meneguhkan hati orang yang menerimanya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah
kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.
G. Fungsi
Al-Qur’an
1. Petunjuk
bagi Manusia.
Allah
swt menurunkan Al-Qur’ansebagai petujuk umar manusia,seperti yang dijelaskan
dalam surat (Q.S AL-Baqarah 2:185 (QS AL-Baqarah 2:2) dan (Q.S AL-Fusilat
41:44)
2.
Sumber pokok ajaran islam.
Fungsi
AL-Qur’an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya
oleh segenap hukum islam.Adapun ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara
umum seperti hukum,ibadah,ekonomi,politik,social,budaya,pendidikan,ilmu
pengethuan dan seni.
3. Peringatan dan pelajaran bagi manusia.
Dalam
AL-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat terdahulu,baik
umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun yang mereka yang menentang
dan mengingkari ajaran Nya.Bagi kita,umat uyang akan datang kemudian rentu
harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan
dalam Al-Qur’an.
4. sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw.
Turunnya
Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat yang dimilki oleh nabi Muhammad saw.
H. Tujuan
Pokok Al-Quran
1. Petunjuk
akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam
keimanan akan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari
pembalasan.
2. Petunjuk
mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan
susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual
atau kolektif.
3. Petunjuk mengenal syariat dan hukum dengan jalan
menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya
dengan Tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat, “Al-Quran
adalah petunjuk bagi selunih manusia ke jalan yang harus ditempuh demi
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.”
I. Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan AlQur’an
1. Akidah
akidah adalah keyakinan atau kepercayaan.Akidah islam adalah keyakinan atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh hati oleh setiap muslim.Dalam islam,akidah bukan hanya sebagai konsep dasar yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang muslim.Akan tetapi,akidah tau kepercayaan yang diyakini dalam hati seorang muslim itu harus mewujudkan dalam amal perbuatan dan tingkah laku sebagai seorang yang beriman.
akidah adalah keyakinan atau kepercayaan.Akidah islam adalah keyakinan atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh hati oleh setiap muslim.Dalam islam,akidah bukan hanya sebagai konsep dasar yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang muslim.Akan tetapi,akidah tau kepercayaan yang diyakini dalam hati seorang muslim itu harus mewujudkan dalam amal perbuatan dan tingkah laku sebagai seorang yang beriman.
2. Ibadah
dan Muamalah
Kandungan penting dalam Al-Qur’an adalah ibadah dean muamallah.Menurut Al-ur’an tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah agar mereka beribadah kepada Allah.Seperti yang dijelaskan dalam (Q.S Az,zariyat 51:56)
Manusia selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial.manusia memerlukan berbagai kegiatan dan hubungan alat komunikasi .Komonikasi dengan Allah atau hablum minallah ,seperti shalat,membayar zakat dan lainnya.Hubungan manusia dengan manusia atau hablum minanas ,seperti silahturahmi,jual beli,transaksi dagang, dan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan seperti itu disebut kegiatan Muamallah,tata cara bermuamallah di jelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 82.
Kandungan penting dalam Al-Qur’an adalah ibadah dean muamallah.Menurut Al-ur’an tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah agar mereka beribadah kepada Allah.Seperti yang dijelaskan dalam (Q.S Az,zariyat 51:56)
Manusia selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial.manusia memerlukan berbagai kegiatan dan hubungan alat komunikasi .Komonikasi dengan Allah atau hablum minallah ,seperti shalat,membayar zakat dan lainnya.Hubungan manusia dengan manusia atau hablum minanas ,seperti silahturahmi,jual beli,transaksi dagang, dan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan seperti itu disebut kegiatan Muamallah,tata cara bermuamallah di jelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 82.
3. Hukum
Secara garis besar Al-Qur’an mengatur beberapa ketentuan tentang hukum seperti hukum perkawinan,hukum waris,hukum perjanjian,hukum pidana,hukum musyawarah,hukum perang,hukum antar bangsa.
Secara garis besar Al-Qur’an mengatur beberapa ketentuan tentang hukum seperti hukum perkawinan,hukum waris,hukum perjanjian,hukum pidana,hukum musyawarah,hukum perang,hukum antar bangsa.
4. Akhlak
Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan istilah moral .Akhlak,di samping memiliki kedudukan penting bagi kehidupan manusia,juga menjadi barometer kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugasnya.Nabi Muhammad saw berhasil menjalankan tugasnya menyampaikan risalah islamiyah,anhtara lain di sebabkan memiliki komitmen yang tinggi terhadap ajhlak.ketinggian akhlak Beliau itu dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an surat al-Qalam ayat 4.
Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan istilah moral .Akhlak,di samping memiliki kedudukan penting bagi kehidupan manusia,juga menjadi barometer kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugasnya.Nabi Muhammad saw berhasil menjalankan tugasnya menyampaikan risalah islamiyah,anhtara lain di sebabkan memiliki komitmen yang tinggi terhadap ajhlak.ketinggian akhlak Beliau itu dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an surat al-Qalam ayat 4.
5. Kisah-kisah
umat terdahulu
Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Qur’an.Al-Qur’an menaruh perhatian penting terhadap keberadaan kisah di dalamnya.Bahkan,di dalamnya terdapat satu surat yang di namaksn al-Qasas.Bukti lain adalah hampir semua surat dalam Al-Qur’an memuat tentang kisah. Kisah para nabi dan umat terdahulu yang diterangkan dalam Al-Qur’an antara lain di jelaskan dalam surat al-Furqan ayat 37-39.
Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Qur’an.Al-Qur’an menaruh perhatian penting terhadap keberadaan kisah di dalamnya.Bahkan,di dalamnya terdapat satu surat yang di namaksn al-Qasas.Bukti lain adalah hampir semua surat dalam Al-Qur’an memuat tentang kisah. Kisah para nabi dan umat terdahulu yang diterangkan dalam Al-Qur’an antara lain di jelaskan dalam surat al-Furqan ayat 37-39.
6. Berita tentang zaman yang akan datang. Yakni zaman kehidupan akhir manusia yang disebut kehidupan akhirat.
Kehidupan akhirat dimulai dengan peniupan sangkakala (terompet) oleh malaikat
Israil. “ Apabila sangkakala pertamaditiupkan, diangkatlah bumi dan
gunung-gunung, la- lu keduanya dibenturkan sekali bentur. Pada hari itulah
terjadilah kiamat dan terbelahlah langit...”. (Qs al-Haqqah (69) : 13-16.
7. Isyarat
pengemban ilmu pengetahuan dan teknologi
Al-Qur’an banyak mengimbau manusia untuk mengali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Seperti dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9.Selain kedua surat tersebut masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dalam kedokteran,farmasi,pertanian,dan astronomi yang bermanfaat bagi kemjuan dan kesejahteraan umat manusia.
Al-Qur’an banyak mengimbau manusia untuk mengali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Seperti dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9.Selain kedua surat tersebut masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dalam kedokteran,farmasi,pertanian,dan astronomi yang bermanfaat bagi kemjuan dan kesejahteraan umat manusia.
J. Keistimewaan Dan Keutamaan Al-qur’an :
1. Memberi
pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk kesejahteraan dan
kebahagiaan manusia seluruh bangsa di mana pun berada serta segala zaman /
periode waktu.
2. Memiliki
ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-qur’an dapat
dipengaruhi jiwanya.
3. Memberi
gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai ilmu.
4. Memiliki
ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk memahami
hukum dunia manusia.
5. Menyamakan
manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain sebagainya. Yang
menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah taqwa.
6. Melepas
kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan terhadap makhluk
serta menanamkan tauhid dalam jiwa.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi alqur’an sebagai
sumber ajaran islam sudah diyakini dan di akui kebenarannya oleh segenap umat
islam. Sumber ajaran dalam alqur’an ada yang disebut ajaran dasar dan bukan
dasar. Ajaran dasar adalah ajaran-ajaran yang hanya di ungkapkan
pokok-pokoknya. Adapun ajaran yang bukan dasar mencakup persoalan kemanusiaan
secara umum, yang meliputi hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan,
ilmu pengetahuan atau seni. Pengaturan dalam bentuk perincian dan
pengembangannya diserahkan kepada manusia sesuai kemampuan yang dimiliki.
Hanya, semua itu tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip yang telah di
gariskan alqur’an.
B. Saran
Kita sebagai umat beragama
islam yang bertaqwa kepada Allah SWT hendaknya kita mempelajari dan bisa
mengerti tentang Al Quran sebagai sumber ajaran agama islam. http://huda-elnino.blogspot.com/http://huda-elnino.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar