HUBUNGAN BAHASA INDONESIA DENGAN MATEMATIKA
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
TENTANG
“HUBUNGAN BAHASA INDONESIA
DENGAN MATEMATIKA”
Dosen pembimbing:
H. M. NUR
KHOLIS S.Pd. M.Pd.
Oleh
:
Kelompok XII
1.
Muhammad
Nur Huda (115867)
2.
Muhammad
Siswanto (115872)
3.
Hariadi (115853)
4.
Jayus
Mirafendi (115879)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA 2011-A
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2012
Halaman Judul
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
TENTANG
“HUBUNGAN BAHASA INDONESIA
DENGAN MATEMATIKA”
Dosen pembimbing:
H. M. NUR
KHOLIS S.Pd. M.Pd.
Oleh
:
Kelompok XII
1.
Muhammad
Nur Huda (115867)
2.
Muhammad
Siswanto (115872)
3.
Hariadi (115853)
4.
Jayus
Mirafendi (115879)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA 2011-A
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan makalah Mengapa terjadi ketidakpedulian
berbahasa indonesia disusun oleh :
Nama :
1. Muhammad
Nur Huda
2. Muhammad
Siswanto
3. Hariadi
4. Jayus
Mirafendi
Nim :
1.
115867
2.
115872
3.
115853
4.
115879
Berdasarkan hasil bimbingan oleh dosen pembimbing
sejak tanggal 30 April 2012 .
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing,
Jombang, 30 April 2012
H.M.
Nur Kholis S.Pd. M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkah dan Karunia-Nya yang telah di berikan kepada kami, sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Hubungan Bahasa Indonesia dengan
Matematika”.
Makalah yang
kami susun ini,
berguna untuk lebih
mendalami atau mengetahui tentang Hubungan Bahasa Indonesia dengan Matematika.
Terciptanya makalah ini, tidak terlepas dari beberapa pihak yang telah membantu kami. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak H.M. Nur Kholis, S.Pd. M.Pd. selaku pembimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
2.
Pihak-pihak lain yang membantu kelancaran dalam penyusunan makalah.
Kami selaku penyusun makalah
ini sebagai manusia
biasa, tidak lepas dari kesalahan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran
dari semua pihak, agar pada penyusunan makalah berikutnya tidak ada
kesalahan.Semoga keberadaan makalah yang
disusun secara sederhana ini, dapat bermanfaat dan mendorong kamidalam
meningkatkan belajar pada semua bidang studi, Amin.
Penulis
Daftar Isi
Cover
……………………………………………………………
Halaman
Judul...........................................................................................
Halaman
pengesahan ……………………………………………
Kata
Pengantar........................................................................................
Daftar
Isi...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang.........................................................................4
1.2. Rumusan
Masalah.................................................................... 4
1.3. Tujuan..................................................................................... 5
1.4. Batasan
Masalah…………………………………………… 5
1.5. Manfaat
……………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Bahasa
Indonesia ....................................................................... 6
2.2. Matematika
.................................................................................7
2.3. Hubungan
Bahasa Indonesia dengan Matematika..........................8
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................. 11
3.2. Saran...........................................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Pendidikan formal di lingkungan sekolah mulai jenjang prasekolah (TK), SD, SLTP sampai SLTA memiliki kurikulum yang memuat pelajaran dan materi yang akan diajarkan, salah satu pelajaran tersebut adalah Bahasa Indonesia. Sebagian besar siswa menganggap bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, padahal banyak siswa yang gagal dalam UAN yaitu pada pelajaran Bahasa Indonesia yang dianggapnya mudah.
Begitu pula dengan matematika, banyak siswa yang mengangap Matematika adalah pelajaran yang sukar dan menakutkan, sehingga menjadi momok bagi siswa.Hal tersebut sebenarnya bertolak belakang dengan keadaan sebenarnya.Matematika dijadikan tolak ukur kelulusan siswa (SLTP dan SLTA) melalui diujikannya matematika dalam ujian nasional dan diajarkan di semua jenjang pendidikan dan jurusan.
B. Rumusan
masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami
merumuskan masalah sebagaimana berikut :
1. Apa yang
anda ketahui tentang Bahasa Indonesia ?
2. Apa yang
anda ketahui tentang Matematika ?
3. Apa hubungan
antara Bahasa Indonesia dengan Matematika ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas kami mempunyai
tujuan sebagaimana berikut :
1. untuk
mengetahui tentang Bahasa Indonesia.
2. untuk
mengetahui tentang Matematika.
3. untuk
mengetahui hubungan antara Bahasa Indonesia dengan Matematika.
D. Batasan
masalah
Agar pembahasan didalam makalah kami tidak membias
atau melebar maka kami memberi batasan masalah sebagaimana berikut :
1. Pengertian
dan sejarah Bahasa Indonesia.
2. Pengertian
dan sejarah Matematika.
3. Hubungan
antara Bahasa Indonesia dengan Matematika.
E.
MANFAAT PENELITIAN
Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik
bagi peneliti atau bagi orang lain. Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Manfaat
Teoritis
Untuk memperbanyak teori tentang
masalah hubunganbahasa Indonesia dengan matematika yang baik dan benar.
2. Manfaat
Praktis
A. Untuk
mempermudah analisis terhadap hubunganbahasa Indonesia dengan matematika.
B. Untuk
mempermudah penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahasa
indonesia
Bahasa
Indonesia ialah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam
Undang – Undang Dasar RI 1945, pasal 36.Ia juga merupakan bahasa persatuan
bangsa Indonesia sebagaimana disebut dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Bahasa
Indonesia dikembangkan daripada salah satu loghat bahasa Melayu yang telah
digunakan sebagai lingua franca untuk
kepulauan Indonesia selama berabad – abad.Bahasa Melayu ialah bahasa Austronesia atau Melayu Polinesia.
Bahasa
Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan).Pada waktu itu,
belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibunda.Biasanya, bahasa daerah masih
digunakan (yang jumlahnya biasa sampai sebanyak 360).
Awal
penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula
dari Sumpah Pemuda, iaitu pada 28 Oktober1928.Pada Kongres Nasional kedua di Jakarta.Penggunaan bahasa Melayu sebagai
bahasa Nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan
ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin
mengatakan, "Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di
Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan
menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa
itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau
bahasa persatuan."
Bahasa
Melayu Riau dijadikan sebagai bahasa persatuan Republik Indonesia dengan beberapa pertimbangan:
1.
Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari
dibandingkan bahasa Melayu. Ada bahasa halus, biasa, dan kasar, yang mana dipergunakan
untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila kurang
memahami budaya Jawa, boleh menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.
2.
Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan misalnya
Bahasa Melayu Pontianak, atau Banjarmasin, atau Samarinda, ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama
suku / puak Melayu berasal dari Riau, Sultan Melaka yang terakhirpun lari ke Riau
setelah Melaka direbut Portugis. Kedua, sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling
sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.
3.
Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik
Indonesia. Pada tahun 1945, penutur bahasa Melayu yang berasal selain dari
Republik Indonesia masih dijajah Inggeris. Malaysia, Brunei, dan Singapura masih dijajah oleh pihak Inggris.
Pada waktu itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan,
diharapkan di negara-negara seperti di Malaysia, Brunei, dan Singapura boleh
menguatkan lagi semangat patriotik dan nasionalisme diantara negara-negara
berjiran di sekitar wilayah Asia Tenggara.
Bahasa
Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian dipiawaikan lagi dengan tatabahasa,
dan kamus piawai juga diciptakan.Hal ini dilakukan pada zaman Penjajahan
Jepang.Fungsi bahasa
Aliran filsafat bahasa dan
psikolinguilistik melihat fungsi bahasa sebagai saran untuk menyampaikan
pikiran, perasaan, dan emosi, sedangkan aliran sosiolinguitistik berpendapat
bahwa fungsi bahasa adalah sarana untuk perubahan masyarakat.
Walaupun tampak perbedaan pendapat ini saling
melengkapi. Secara umum dapat dinyatakan bahwa fungsi bahasa adalah :
a) Kordinator kegiatan-kegiatan masyarakat
b) Penetapan pemikian dan pengungkapan
c) Penyampaian pikiran dan perasaan
d) Penyenangan jiwa
e) Pengurangan kegoncangan jiwa
a) Kordinator kegiatan-kegiatan masyarakat
b) Penetapan pemikian dan pengungkapan
c) Penyampaian pikiran dan perasaan
d) Penyenangan jiwa
e) Pengurangan kegoncangan jiwa
Menurut Halliday sebagaimana yang
dikutip oleh Thaimah bahwa fungsu bahasa adalah sebagai berikut :
a) Fungsi instrumental
b) Fungsi regulatoris
c) Fungsi interaksional
d) Fungsi personal
e) Fungsi heuristik
f) Fungsi imajinatif
g) Fungsi representasional
a) Fungsi instrumental
b) Fungsi regulatoris
c) Fungsi interaksional
d) Fungsi personal
e) Fungsi heuristik
f) Fungsi imajinatif
g) Fungsi representasional
Buhler membedakan fungsi bahasa
kedalam bahasa ekspresif, bahasa konatif, dan bahasa representasional.Bahasa
ekspresif, yaitu bahasa yang terarah pada diri sendiri yakni si pembicara.
Bahasa konatif, yaitu bahasa yang terarah pada lawan bicara.dan bahasa
representasional, yaitu bahasa yang terarah pada kenyataan lainnya, yaitu apa
saja selain si pembicara atau lawan bicara.
Lebih lanjut, Desmond Morris mengemukakan empat fungsi
bahasa yaitu :
a) Information talking, pertukaran keterangan dan informasi
b) Mood talking, hal ini sama dengan fungsi bahasa eksprisef yang dikemukan oleh Buhler
c) Exploratory talking. Sebagai ajaran untuk kepentingan ujaran, sebagaimana fungsi estetis
d) Grooming talking, tuturan yang sopan yang maksudnya kerukunan melalui percakapan, yakni menggunakan bahasa untuk memeperlancar proses sosial dan menghindari pertentangan.
a) Information talking, pertukaran keterangan dan informasi
b) Mood talking, hal ini sama dengan fungsi bahasa eksprisef yang dikemukan oleh Buhler
c) Exploratory talking. Sebagai ajaran untuk kepentingan ujaran, sebagaimana fungsi estetis
d) Grooming talking, tuturan yang sopan yang maksudnya kerukunan melalui percakapan, yakni menggunakan bahasa untuk memeperlancar proses sosial dan menghindari pertentangan.
B. Matematika
Matematika (dari bahasa Yunani:
μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran,
struktur,
ruang,
dan perubahan.
Para matematikawan
mencari berbagai pola,
merumuskan konjektur
baru, dan membangun kebenaran melalui metode
deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma
dan definisi-definisi
yang bersesuaian.
Evolusi matematika dapat dipandang sebagai
sederetan abstraksi yang selalu bertambah banyak, atau
perkataan lainnya perluasan pokok masalah. Abstraksi mula-mula, yang juga
berlaku pada banyak binatang, adalah tentang bilangan: pernyataan bahwa dua apel dan dua
jeruk (sebagai contoh) memiliki jumlah yang sama.
Selain
mengetahui cara mencacahobjek-objek fisika, manusia prasejarah juga mengenali cara mencacah
besaran abstrak, seperti waktu, hari, musim, tahun. Aritmetika
dasar
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) mengikuti secara alami.
Langkah
selanjutnya memerlukan penulisan atau sistem lain untuk mencatatkan
bilangan, misal tali atau dawai bersimpul yang disebut quipu dipakai oleh bangsa Inca untuk menyimpan data numerik. Sistem bilangan ada banyak dan bermacam-macam,
bilangan tertulis yang pertama diketahui ada di dalam naskah warisan Mesir Kuno di Kerajaan
Tengah Mesir, Lembaran Matematika Rhind.
C. Hubungan antara Bahasa Indonesia dengan
Matematika
Seorang siswa tidak akan mampu mencerna soal Matematika yang
diberikan guru jika dia tidak memahami Bahasa Indonesia. Bagaimana siswa dapat
menyalin soal ke dalam bentuk rumus Matematika jika pengusaan Bahasa
Indonesianya tidak terlalu baik, akan menjadi sia – sia seorang siswa Indonesia
yang sangat pandai dalam Matematika kalau dia tidak mampu mencerna kata- kata
dalam Bahasa Indonesia, karena pada kenyataanya buku – buku cetak yang memuat
tentang materi pelajaran di sekolah sebagian besar menggunakan Bahasa
Indonesia. Memang ada sebagian kecil yang menyelipkan Bahasa Inggris.Namun
tidak ada buku yang menggunakan Bahasa Daerah.Selain itu, penjelasan serta soal
– soal didalamnya menggunakan kalimat Bahasa Indonesia yang jelas, tidak
langsung dengan bentuk Matematika.Begitu juga dengan penjelasan dari guru –
guru yang ada di Indonesia.Sebagian besar menggunakan Bahasa Indonesia. Jika
siswa tidak memahami Bahasa Indonesia, dengan demikian dia juga tidak akan
memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Untuk itu, marilah kita belajar Bahasa
Indonesia bukan hanya dengan motivasi untuk mendapatkan nilai yang baik dalam
subjek ini, tapi juga untuk digunakan dalam mata pelajaran Matematika dan
pelajaran yang lain. Agar kita dapat lebih memahami penjelasan dan dapat
mengerjakan soal –soal baik Matematika atau mata pelajaran lain.
1. Keterpaduan Bahasa dan Matematika
Herber (dalam crawley, 1988) mengemukakan tiga
level komprehensif terhadap bacaan yang menunjukkan kemampuan berpikir siswa
yakni melalui kemampuan mengidentifikasi informasi secara literal,
interpretasi, dan kemampuan aplikasi. Kompetensi berbahasa dan kompetensi
Matematika pada saat siswa membaca masalah pembelajaran dengan area isi
komponen Matematika yang diberikan guru dalam integrasi pembelajaran Bahasa dan
Matematika akan terlihat dari kemampuan siswa dalam ketiga level pemahaman
diatas. Berbicara dan mendengarkan secara alami terintgrasi dalam kegiatan
diskusi siswa mengenai konsep – konsep mateatika. Melalui kegiatan ini proses
berpikir siswa akan terkembangkan. Dalam diskusi kelompok kecil, mereka dapat
mendiskusikan bagaimana dan mengapa suatu konsep Matematika dapat diterapkan
dalam memecahkan suatu masalah. Dalam situasi kehidupan nyata masalah – masalah
sering kali memerlukan solusi melalui berbagai cara yang komprehensif sehingga
siswa harus berbicara dan memahami pendapat orang lain ketika menggunakan
konsep Matematika yang diperlukan. Banyak kesempatan untuk membaca dan menulis
Matematika yang mungkin diintegrasikan dalam pembelajaran Bahasa. Dalam
pembelajaran terpadu ini, bila siswa dihadapkan dengan suatu masalah, maka
kegiatan yang bisa dilakukan diantaranya : diskusi tentang penerapan
Matematika, mengkonstruksi grafik, menulis jurnal matematika, menulis math autobiographies, atau membaca
cerita yang memiliki muatan konsep Matematika dapat mengembangkan kompetensi
berbahasa dan kompetensi Matematika siswa. Dengan demikian, siswa dapat belajar
dengan beragam cara dimana konsep dan makna Matematika diekspresikan lewat
bahasa atau teks. Membaca memberikan konteks dan motivasi kepada siswa untuk
belajar Matematika, membaca dari buku paket, buku umum, atau surat kabar. Hal
ini memberikan peluang kepada siswa untuk berbagi dan menerima informasi dari
bahan bacaan tersebut.Kegiatan membaca dapat mendukung siswa untuk mencari informasi
yang diperlukan sehingga memberi kesempatan kepada mereka untuk mengaplikasikan
ketrampilan Matematikanya.Membaca memberikan konteks yang menarik bagi siswa
untuk mengaplikasikan kegiatan eksploratif baik yang dilakukan melalui kerja
kelompok atau secara individual.Dengan demikian, mengintegrasikan Matematika
dan membaca dapat menghasilkan suatu konteks yang relevan untuk memformalkan
konsep – konsep Matematika yang abstrak. Bickmore – Brand (1993)
mengidentifikasi tujuh strategi dalam belajar Bahasa yang dapat ditempuh untuk
mencapai pemahaman dengan belajar Matematika yaitu:
1. Menciptakan konteks yang bermakna dan relevan
untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai – nilai Matematika.
2. Merealisasikan titik awal minat terhadap
Matematika yang merupakan dasar pengetahuan siswa.
3. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk
melihat ketrampilan, proses dan nilai – nilai Matematika melalui pemberian
model oleh guru.
4. Melanjutkan proses pembentukan pengetahuan
melalui tantangan dan arahan dari guru.
5. Memfasilitasi metakognisi anak dengan membantu
mereka mengidentifikasi proses pembelajaran dan bagaimana siswa belajar.
6. Membantu siswa untuk menerima tanggung jawab
dalam membangun pengetahuan.
7. Membangun lingkungan belajar siswa yang
kondusif.
Strategi – strategi diatas harus dipadukan
dalam kegiatan pembelajaran dikelas terutama dalam menyusun rencana
pembelajaran, menyiapkan bahan ajar, dan menetapkan prosedur evaluasi.
Penutup
A.
Kesimpulan
Bahasa Indonesia merupakan mata
pelajaran yang terpenting untuk dipahami karena kalau tidak memahami Bahasa
Indonesia maka akan sulit untuk memahami pelajaran lainnya. Contohnya
Matematika, karena dalam pelajaran Matematika banyak menggunakan Bahasa Indonesia
karena memang kita tinggal di Indonesia dan Bahasa yang digunakan tentunya
memakai Bahasa Indonesia. Hal ini merupakan salah satu hubungan Bahasa
Indonesia dengan Matematika.
B.
Saran
Kita
sebagai Bangsa Indonesia yang baik hendaknya harus bisa memahami Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar.Untuk itu, marilah kita belajar Bahasa
Indonesia untuk menjadi warga Indonesia yang baik.
Daftar
Pustaka
Yock
Fang, Liau. 1991. Sejarah Kesustraan
Melayu Klasik 1. Jakarta: Erlangga.
Arsjad,
Maidar G. dan Mukti U.S. 1991.Pembinaan
Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Meltron Putra
http://gracenata.wordpress.com/2011/02/06/bahasa-indonesia-matematika
makasih untuk infonya yah kak
BalasHapusseo marketing