Model Pembelajaran Di Indonesia





Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan gaya-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai Model pembelajaran. Didalam prakteknya seorang guru harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang paling tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru guru itu sendiri.
Di bawah ini ada beberapa contoh model pembelajaran

1.      Tudent Teams Achievement Divisions (STAD)
Tim siswa kelompok prestasi/STAD; slavin, 1995)
Langkah-langkah :
1.       Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2.       Guru menyajikan pelajaran
3.       Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.       Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5.       Memberi evaluasi
6.       Kesimpulan

2.      Jigsaw
(Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and Snapp, 1978)
1.        Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.        Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbed
3.        Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4.        Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5.        Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.        Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7.        Guru memberi evaluasi


3.      Problem Based Introduction (PBI)
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Langkah-langkah:
1.         Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2.        Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3.        Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.        Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5.        Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

4.      Artikulasi
Langkah-langkah:
1.         Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.         Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3.         Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4.         Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5.         Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
6.         Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7.         Kesimpulan/penutup
5.      Mind Mapping
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
1.     Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.     Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3.     Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4.     Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5.     Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6.     Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru

7.     
Make A Match
(MENCARI PASANGAN; Lorna Curran, 1994)
1.    Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2.    Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3.    Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4.    Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5.    Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6.    Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7.    Demikian seterusnya
8.    Kesimpulan/penutup
8.      Think Pair and Share
(Frank Lyman, 1985)
Langkah-langkah :
1.      Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2.      Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3.       Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4.      Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5.      Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
6.      Guru memberi kesimpulan
7.      Penutup

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN BAHASA INDONESIA DENGAN MATEMATIKA

A. Kehidupan Remaja dalam Lingkungan Sosialnya

LEGENDA BURUNG API (PHOENIX)