Hubungan Antara Pendeta Buhaira
dengan Penemuan Injil Kuno ini
Saat
Muhammad SAW berusia 12 tahun, Abu Thalib (sang paman) hendak melakukan
ekspedisi niaga dari Makkah ke Syam (Suriah). Melihat sang paman akan pergi
jauh, Muhammad berkata, "Paman, mengapa kau tak mengajakku? Aku tidak
memiliki pelindung selain dirimu."
Abu Thalib
pun tak tega meninggalkan keponakan kesayangannya seorang diri di Makkah. Ia
lalu mengangkat tubuh Muhammad dan mendudukkannya di atas hewan tunggangan.
Kafilah dagang dari Quraisy pun menempuh perjalanan darat menuju Syam.
Hingga
akhirnya, kafilah itu tiba di sebuah tempat pertapaan di Bushra, antara Syam
dan Hijaz. Di sana mereka bertemu dengan seorang rahib bernama Buhaira. Sang
rahib takjub menyaksikan anak laki-laki yang bernama Muhammad itu.
Betapa
tidak, awan selalu bergerak memayungi ke mana pun Muhammad kecil melangkah.
Sang rahib pun segera menghampiri calon nabi dan rasul terakhir itu. Buhaira
memeriksa sekujur tubuh Muhammad untuk melihat tanda-tanda kenabian yang
diterangkan dalam kitab-kitab suci terdahulu.
Ia akhirnya
menemukan tanda kenabian itu di punggung Muhammad, di antara kedua pundaknya,
lalu ia mencium tanda itu. Menyaksikan tanda-tanda kenabian itu, sang rahib pun
berpesan kepada Abu Thalib agar menjaga keponakannya itu dengan hati-hati,
karena dia adalah calon rasul yang dinanti umat manusia.
Prediksi
Buhaira dari Kota Bushra itu menjadi kenyataan. Ketika menginjak usia 40 tahun,
Muhammad memperoleh wahyu saat menyendiri di Gua Hira. Nabi Muhammad menjadi
rasul penutup bagi umat manusia yang hidup di akhir zaman.
Baru-baru
ini, Pemerintah Turki mengumumkan penemuan Injil kuno yang berusia 1500 tahun.
Yang mencengangkan, Injil kuno tersebut ternyata memprediksi kedatangan Nabi
Muhammad SAW sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.
Menurut
mailonline, injil yang ditulis tangan dengan tinta emas itu menggunakan bahasa
Aramik. Inilah bahasa yang dipercayai digunakan Yesus sehari-hari. Dan di dalam
injil ini dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi kedatangan penerus
kenabian setelah Yesus.
Injil kuno
berusia 1.500 tahun ini bersampu kulit hewan, ditemukan polisi Turki selama
operasi anti penyeludupan di tahun 2000 lalu. Alkitab kuno ini sekarang di
simpan di Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Komunitas
Kristen Suriah mengklaim kepemilikan injil kuno tersebut. Komunitas itu telah
mengirim surat resmi kepada Menteri Kebudayaan Turki, Ertugrul Gunay untuk
mengembalikan kitab suci tersebut kepada mereka.
Kepala
Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna mengatakan, Alkitab bersejarah
memiliki makna material yang besar bagi umat Kristiani. "Jika Turki tidak
menyerahkannya, maka ia meminta Turki membuka akses bersama dengan membangun
museum di distrik Midyat, Suriah," ujarnya kepada Hurriyet Daily News,
Jumat (2/3).
Sebenarnya,
siapakah Komunitas Kristen Suriah ini? Komunitas Kristen Suriah ini adalah
penganut Kristen ortodok di wilayah Arab mulai dari Libanon, Suriah, hingga
perbatasan Turki. Penganut Kristen ini telah menggunakan bahasa Aramik sejak
awal berdirinya gereja mereka.
Karena itu
mereka meyakini injil yang dipamerkan di Turki adalah bagian dari sejarah
mereka. "Banyak biara-biara pada awal Kristen di wilayah Suriah di
tenggara Turki, telah dijarah oleh Turabidin. Karena itu kami minta agar Injil
kuno itu dikembalikan," Kepala Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna
kepada Hurriyetdaily, Jumat (2/3).
Kelompok
Kristen Suriah ini telah menyebar hingga ke Eropa, kurang lebih delapan
perwakilan komunitas ini diseluruh eropa. Kelompok Kristen ini juga menyebar di
Asia Kecil dengan kitab teks Yunani dan bahasa Aram. Meski begitu, belum
dilakukan penelitian secara mendalam apakah Injil ini benar memiliki
keterkaitan dengan Kristen Suriah.
Injil kuno
berusia 1500 tahun menjadi perhatian, setelah dipublikasikan oleh pemerintah
Turki. Kontroversi injil ini pun muncul, ketika isi dari ajaran injil ini yang
meyakini Yesus sebagai Nabi. Dan memprediksi akan kedatangan Nabi Muhammad SAW,
setelah Yesus.
Penemuan itu
juga bahkan menarik perhatian Vatikan. Pemerintah Turki telah mengkonfirmasi
permintaan Paus Benediktus sebagai pemimpin tertinggi Vatikan untuk meneliti
injil ini. Diyakini injil berusia 1500 tahun ini adalah manuskrip terakhir dari
ajaran Barnabas tentang Keesaan Tuhan dan Kenabian Yesus.
http://huda-elnino.blogspot.com/http://huda-elnino.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar